SEJARAH DESA
Sejarah Desa Candikusuma
- Desa Candikusuma adalah sebuah Desa yang terdiri dari wilayah pantai dan perkebunan, terletak di pesisir Selatan Bali Barat. Desa Candikusuma ini menjadi bagian dari Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali.
- Proses pembentukan wilayah yang bernama Candikusuma ini, dapat dipelajari dari beberapa peninggalan sejarah dan kebudayaan, maupun proses alamiah yang mendukung terbentuknya peradaban social dari dulu hingga sekarang di wilayah ini. Beberapa peninggalan sejarah dan kebudayaan tersebut antara lain :
- Sebuah Candi bersegi tiga yang disebut Tugu Candikusuma.
- Sebuah Sumur Suci bernama Sumur Bulus.
- Paras Pipih ( batu padas berbentuk pipih dari proses alamiah ) yang merupakan tebing sungai terbesar di Desa Candikusuma, yakni sungai Danghyang Gede atau Sungai Sanghyang.
- Sebuah Pura peninggalan sejarah bernama Pura Dangkahyangan Indra Kusuma.
- Sebuah sumber air mengalir di tepi pantai yang diberi nama Tukad Danghyang Cerik.
Sementara itu, untuk mengetahui kapan dibentuk dan siapa yang membentuk Desa Candikusuma, dapat dipelajari dari :
- Buku / Lontar No. 1705 VI.b, yang tersimpan di Gedung Kertiya Singaraja, tentang perjalanan seorang Pendeta / Guru Besar Agama Hindu, Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh yang sempat singgah di Candikusuma dalam perjalanan menuju Gelgel, Klungkung.
- Arsip pembukaan perkebunan kelapa, kopi dan coklat di Candikusuma oleh seorang Tokoh Belanda bernama Dumay sekitar Tahun 1897 dengan Hak Erf Pacht.
Dari peninggalan-peninggalan sejarah dan kebudayaan tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa Desa Candikusuma terbentuk melalui sejarah yang terkonsep secara sosial budaya, dimana sejak kelahirannya Desa ini sudah memiliki jejak-jejak kehidupan manusia yang terbentuk dalam sebuah komunitas kemasyarakatan
- Perjalanan Pedanda Sakti
Secara singkat, dikisahkan perjalanan Ida Pedanda Sakti Wawu Rawuh dari Blambangan ( Jawa Timur ) menuju Gelgel ( Klungkung-Bali ), diiringi istrinya yakni Danghyang Istri Sakti yang sedang hamil tua serta putrinya yang bernama Ida Ayu Swabawa. Mereka sempat singgah di Candikusuma, mendarat di tanjung pasir berhutan lebat. Kehadiran mereka diterima oleh dua orang warga bernama Pan Jebah dan Pan Bulus. Ketika baru mendarat di pantai, Ida Ayu Swabawa menyatakan rasa hausnya dan meminta air minum. Ida Pedanda Sakti lalu memuja dan memohon air tawar kepada Sang Hyang Widhi Wasa ( Tuhan Yang Maha Esa ). Saat itu muncul air yang bersumber dari dalam tanah dan terus mengalir membentuk sungai kecil. Aliran air tersebut kemudian diberi nama Tukad Danghyang Cerik ( sekarang lebih populer dengan nama Tukad Sanghyang Cerik ).
Selama persinggahan itu, Pedanda Sakti Wawu Rawuh juga sempat memberikan tuntunan Agama ( Hindu ) kepada warga setempat, baru kemudian beliau melanjutkan perjalanan ke Gelgel.
Oleh karena Danghyang Istri dalam keadaan hamil tua, maka beliau tidak turut ke Gegel dan memutuskan untuk menetap di Candikusuma. Pedanda Sakti meninggalkan istrinya dengan sebuah keris dan sebuah sumber mata air untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Lokasi tempat tinggal istrinya itu diberi nama Gria Indraloka, sedangkan sumber air yang ditinggalkan diberi nama Sumur Bulus.
Dengan hanya diiringi oleh putrinya, Pedanda Sakti Wawu Rauh berangkat menyusuri pantai kea rah timur menuju Gelgel.
Berselang beberapa lama, oleh karena tidak kuat dengan angin laut yang cukup besar dan bisingnya deruan ombak, Danghyang Istri memilih pindah tinggal kearah barat laut dari Indraloka, di tepi Sungai Danghyang Gede di lokasi Pura Dangkahyangan Indra Kusuma. Di tempat inilah Danghyang Istri Moksa dengan meninggalkan seorang putra bernama Ida Bagus Bajra yang kemudian juga Pralina di sana.
Berikut ini adalah mereka yang tercatat pernah dan sedang memimpin Pemerintahan sebagai Kepala Desa di Desa Candikusuma :
- Sa’ad : Tahun 1945 s/d 1960
- Paijo : Tahun 1960 s/d 1969
- Abdurahman : Tahun 1969 s/d 1975
- Paijo : Tahun 1975 s/d 1982
- A. A. Bagus Sukardi ( Pjs ) : Tahun 1982 s/d 1983
- I Nyoman Kandra : Tahun 1983 s/d 1991
- Drs. A.A. Gde Eka Jaya : Tahun 1991 s/d 1999
- Drs.I Gede Sujana (Pjs) : 25 Mei 1999 – 21 Agustus 1999
- I Ketut Merta : 21 Agustus 1999 – 21 Agustus 2007
- I Wayan Bagia Yasa : 21 Agustus 2007 – 21 Agustus 2019
- Sunardi, S.T (Pjs) : 21 Agustus 2019 – 23 September 2019
- I Wayan Suardana : 23 September 2019
- Orbisitas
1. Batas Wilayah Desa Candikusuma
Desa Candikusuma merupakan salah satu Desa yang ada di Kecamatan
Jembrana dengan batas wilayah :
Di sebelah Utara : Desa Warnasari
Di sebelah Selatan : Selat Bali
Di sebelah Barat : Desa Nusasari Disebelah Timur : Desa Tuwed